Rabu, 06 Desember 2017

faktor penyebaba suatu konflik

Pepatah ada asap tentu ada api adalah sebuah pepatah yang berlaku universal sebagai konsekuensi dari hubungan timbal balik atau sebab akibat dalam segala aspek kehidupan. Pepatah ini juga berlaku dalam hal adanya konflik sosial di masyarakat, baik itu konflik antar suku, ras, agama, atau golongan. Terjadinya konfilk tidak terlepas dari adanya beberapa faktor penyebab yang menggejala di masyarakat. Apa saja faktor penyebab konflik sosial itu? Berikut di artikel kali ini kita akan membahasnya secara lengkap!

Faktor Penyebab Konflik

Dari pengalaman dan teori konflik yang ada, para ahli menyebut sedikitnya ada 8 faktor penyebab konflik sosial. Kedelapan faktor tersebut di antaranya perbedaan karakter antar individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, perubahan sosial, persaingan sumber daya, perbedaan tujuan dari unit-unit, perbedaan nilai dan persepsi, serta adanya hambatan komunikasi.

Faktor Penyebab Konflik

1. Perbedaan antar individu

Setiap individu tercipta dengan karakter dan pemikiran yang berbeda. Sekalipun berada dalam lingkungan yang sama, masing-masing individu akan memiliki corak khas pada kepribadiannya. Adapun saat melakukan interaksi dengan individu lainnya, setiap kita akan melakukan adaptasi atau bahkan pertentangan karena perbedaan karakter. Inilah yang kemudian dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial antar individu. Dan bila dibiarkan, perbedaan tersebut bahkan bisa memicu timbulnya konflik antar golongan atau kelompok.

3. Perbedaan kepentingan

Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus mendapatkan bantuan dari manusia lainnya untuk memperoleh kebutuhannya. Kebutuhan setiap manusia berbeda-beda sehingga pada tahap selanjutnya akan menciptakan kepentingan yang berbeda-beda pula. Perbedaan kepentingan inilah yang kemudian dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Hal ini seperti yang terjadi pada konflik antar kelompok masyarakat ketika gelaran pemilu atau pilkada.

4. Perubahan sosial

Pergaulan hidup antar manusia dan interelasi sosial menjadikan perubahan sosial mutlak untuk selalu ada. Perubahan sosial memang merupakan suatu kelaziman yang terjadi sebagai dampak sosial dari proses interaksi. Akan tetapi, adanya perubahan sosial di suatu masyarakat kadang kali tidak diterima oleh semua lapisan masyarakat. Kelompok yang memiliki kepentingan atau kelompok yang berpikiran konservatif akan menolak semua unsur baru yang ada untuk mempertahankan adat istiadat dan integrasi sosial yang sudah ada.
Advertisement


Pada tahap selanjutnya, penolakan tersebut akan menciptakan pertentangan nilai dan norma yang kemudian menjadi faktor penyebab konflik muncul. [Baca Juga : Contoh Konflik antar Agama]

5. Persaingan penggunaan sumber daya

Sumber daya yang terbatas dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas menciptakan suatu persaingan antar sesama manusia. Setiap manusia pasti ingin memanfaatkan sumber daya yang sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sebagai watak dan perilaku dasarnya sebagai mahluk ekonomi. Dalam hal persaingan inilah kemudian konflik antar manusia dapat terjadi. Sehingga wajar bila ini juga merupakan faktor penyebab konflik yang harus diwaspadai.

6. Perbedaan tujuan dari unit-unit

Dalam sebuah organisasi atau kelompok masyarakat terdapat unit-unit yang memiliki hak, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing. Terkadang, masing-masing unit tersebut memiliki tujuan yang berbeda sesuai dengan kepentingannya. Perbedaan tujuan inilah yang dapat memicu timbulnya konflik dalam sebuah kelompok atau organisasi tersebut.

7. Perbedaan nilai dan persepsi

Setiap manusia memiliki penilaian dan persepsinya masing-masing dalam memandang suatu hal. Terkadang saat diperlakukan berbeda oleh seseorang, manusia akan memiliki persepsi negatif karena dianggap diberlakukan tidak adil. Padahal keadilan sejatinya bukan berarti sama rata.

Sebagai contoh, Anda yang kini duduk di kelas XI SMA diberikan uang jajan Rp. 10.000 setiap hari. Sementara adik Anda yang baru duduk di kelas II SD diberikan uang jajan Rp. 3.000 setiap hari. Perbedaan uang jajan yang diberikan orang tua Anda bisa menimbulkan persepsi negatif pada diri adik Anda karena dianggap orang tua tidak adil. Padahal, pemberian uang jajan yang berbeda ini didasari oleh tingkat kebutuhan yang berbeda pula antara Anda dan adik Anda. Jika tidak dikomunikasikan dengan baik, hal ini tentu dapat memicu terjadinya konflik antara Anda dan adik Anda. [Baca Juga : Contoh Konflik antar Suku]

8. Hambatan komunikasi

Adanya perbedaan-perbedaan yang menjadi faktor pemicu konflik dapat diredam dengan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik diperlukan agar pihak-pihak yang memiliki perbedaan dapat saling mengerti seperti apa kebenaran yang hakiki. Bila komunikasi antar pihak yang saling bertentangan tidak berjalan karena mengalami hambatan, maka konflik lambat laun pasti akan terjadi.

Nah, demikianlah ke delapan faktor yang bisa menjadi penyebab terjadinya konflik sosial di masyarakat. Faktor faktor penyebab konflik tersebut sering memicu timbulnya masalah sosial sehingga sebisa mungkin harus kita tangani sedini mungkin. Menumbuhkan rasa toleransi dan tepaslira adalah cara terbaik bagi semua pihak untuk menghindari dan meredam faktor penyebab konflik tersebut. Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

faktor penyebaba suatu konflik

Pepatah ada asap tentu ada api adalah sebuah pepatah yang berlaku universal sebagai konsekuensi dari hubungan timbal balik atau sebab akibat...